Menjadi manusia yang terbaik memang agak sulit. Namun kita tetap berusaha ke arah sana meski sedikit menemukan alang-rintang. Tidak ada kamusnya dalam perjalanan normalnya manusia, bisa itu seketika; Kaya itu, mendadak; faham itu, seketika. Kecuali... Allah berkehendak, maka terjadilah (Laduni). Hanya saja tidak perlulah kita berpikir mendadak bisa seketika, Karena diantara 1 juta manusia, mungkin hanya satu orang yang demikian. Sementara sisanya, butuh kesabaran menyusun huruf per huruf, kata demi kata supaya kita bisa.
Pohon yang rindang di pinggir jalan setiap pagi kita lihat, apakah langsung seperti itu sejak lahir? Tentu saja tidak. Sang pohon berangsur-angsur tumbuh membesar dan kuat. Oleh karena itu, marilah kita berproses dalam pertumbuhan, agar bisa; berproses secara perlahan, supaya faham dll.Jadi sangat wajar dalam dunia pendidikan, kegiatan pembelajaran dan edukasi lainnya dilakukan berulang-ulang. Seperti menyiram tanaman setiap pagi dan sore. Semakin lama akan semakin besar hingga menjadi kuat. Tumbuh itu butuh waktu dan intensitas. Dan juga tumbuh juga diperlukan keikhlasan dan kesabaran.
Seorang teman kerap kali bicara soal kehidupannya yang dianggap 'begitu-begitu' saja. Seolah tak ada peningkatan keluhnya tandas. Padahal sejatinya, ia sedang tumbuh perlahan mencapai sesuatu. Wajar saja tumbuh itu tidak terasa bahkan tidak terlihat. Tapi kalau diperhatikan lebih teliti, setiap detik selalu ada pergerakan dalam bathinnya dan jasadnya. Coba perhatikan kuku di jari kita, apakah kita tahu pertumbuhannya setiap hari? Saya rasa kita tak sadar. Kita tersadarkan waktu makan dengan menggunakan tangan, kuku kita sudah mulai panjang. Barulah kita perlu untuk memotongnya.
Kesimpulannya, tumbuh itu perlahan dan sangat berangsur. Kita tidak Sadari itu terjadi. Yang kita tahu hanya ketika sudah berbedanya cara kita bicara, sudah berbedanya cara kita berpikir dan sudah berubahnya pola hidup kita. Jadi tenang saja, kita sedang tumbuh meski tidak kita Sadari. Hanya saja, tumbuh itu harus menuju kepada yang baik bukan tumbuh kepada yang buruk.
Tumbuhlah menjadi ikhlas; tumbuhlah menjadi sabar; tumbuhlah menjadi penyayang; tumbuhlah menjadi bijaksana; tumbuhlah menjadi berakhlak; tumbuhlah menjadi bertaqwa. Dan masih banyak lagi.
Seorang teman kerap kali bicara soal kehidupannya yang dianggap 'begitu-begitu' saja. Seolah tak ada peningkatan keluhnya tandas. Padahal sejatinya, ia sedang tumbuh perlahan mencapai sesuatu. Wajar saja tumbuh itu tidak terasa bahkan tidak terlihat. Tapi kalau diperhatikan lebih teliti, setiap detik selalu ada pergerakan dalam bathinnya dan jasadnya. Coba perhatikan kuku di jari kita, apakah kita tahu pertumbuhannya setiap hari? Saya rasa kita tak sadar. Kita tersadarkan waktu makan dengan menggunakan tangan, kuku kita sudah mulai panjang. Barulah kita perlu untuk memotongnya.
Kesimpulannya, tumbuh itu perlahan dan sangat berangsur. Kita tidak Sadari itu terjadi. Yang kita tahu hanya ketika sudah berbedanya cara kita bicara, sudah berbedanya cara kita berpikir dan sudah berubahnya pola hidup kita. Jadi tenang saja, kita sedang tumbuh meski tidak kita Sadari. Hanya saja, tumbuh itu harus menuju kepada yang baik bukan tumbuh kepada yang buruk.
Tumbuhlah menjadi ikhlas; tumbuhlah menjadi sabar; tumbuhlah menjadi penyayang; tumbuhlah menjadi bijaksana; tumbuhlah menjadi berakhlak; tumbuhlah menjadi bertaqwa. Dan masih banyak lagi.
0 comments: