Ingin menjadi apapun saja tentu bisa kita raih, asalkan punya niat yang kuat dan usaha yang gigih. Kita tahu betul bahwa persiapan yang matang akan mewujudkan hasil akhir yang maksimal. Dalam kehidupan sosial, itulah yang membedakan kita dengan yang lainnya. Ada yang muncul, ada yang biasa. Ada yang terkenal, ada yang tidak. Yang menjadi perbedaan adalah pada persiapannya. Bagi orang-orang yang muncul atau terkenal, mestilah persiapan mereka lebih dari yang lain. Kalau kita ingin menjadi manusia luar biasa, maka ibadah kita atau persiapan kita harus luar biasa. Juga bisa dikatakan persiapan kita tidak boleh sama dengan orang lain.
Dimensi dakwah itu sangat luas sekali. Ada da'wah bil hal atau menjadi contoh untuk sekitar, ada da'wah bil lisan atau menyampaikan Tausiah untuk menasihati umat, ada da'wah lewat tulisan, dan ada juga da'wah lewat kesenian. Itu hanyalah cara atau metode menyampaikan pesan. Kemampuan kita mengemas pesan akan menarik untuk diikuti. Sehingga dakwah adalah sarana efektif untuk membangun umat.
Sudah menjadi lumrah di zaman sekarang, kalau da'wah bil hal, bil lisan, lewat tulisan dan dengan Seni, semuanya bisa terkoneksi lewat media. Hanya saja pengaruh media itu tidak lagi mencerminkan akhlak. Karena siapapun bebas berkomentar dan tidak ada filter sama sekali.
Jika di zaman sekarang ada yang viral karena ceramahnya bagus, atau mengajar ta'limnya bagus, atau suaranya bagus dan lain sebagainya, maka tentu akan menuai pro dan kontra yang siapapun bebas berkomentar tanpa ragu. Hanya dengan media, hati kita bisa dibuat berbunga-bunga karena banyak "like" dan bisa kesal karena banyak "unlike". Bahkan tanpa kita sadari, manusia sudah mulai terpengaruh bergerak atau tidaknya karena ulah media itu sendiri.
Siapa yang hari ini terpanggil membuat hal besar untuk kehidupan sosial, maka mulailah menyikapi dengan bijak penggunaan media. Bicara langsung maupun tidak langsung akan sama hasil dan pahalanya. Sehingga setiap kata yang terlontar di media baik lisan maupun tulisan, kalau itu baik akan menjadi pahala, kalau itu buruk akan berakibat dosa. Pesan yang baik, menyelamatkan umat, pesan yang buruk menyesatkan umat. Bukankah sekarang ini akal sehat kita kadang kalah demi konten yang menarik viewer? Tak peduli baik atau tidak, salah atau benar yang penting viral, gaskeun! Oleh sebab itu, berhati-hatilah membuat status, cerita, pesan beranda, komentar, posting dll di media. Sedikit saja pasti ada perhitungannya kelak.
Saya mengajak kepada saudara-saudara saya yang saya cintai. Mari kita berdakwah di media dengan benar, efektif dan menarik. Sehingga dakwah kita tidak melulu tontonan, bukan selalu jadi hiburan, tetapi dakwah masih sebagai tuntunan untuk umat. Bukankah Allah sudah memberikan kita akal. Maka dari itu, pergunakanlah akal kita untuk sesuatu yang baik dan berkualitas.
0 comments: