Kamis, 12 Januari 2023

SETIAP DO'A PASTI DIQOBULKAN

Sidna Sa'ad bin Abi Waqqosh Rodiyallahu 'anhu pernah meminta kepada baginda Nabi, agar menjadi orang yang diqobulkan doanya. Maka Nabi berkata : 

أطب مطعمك تكن مستجاب الدعوة (رواه الطبرانى فى الصغير)

"Perbaikilah dapurmu (Mencari rezeki yang halal dan baik). Maka kamu akan menjadi orang yang diqobulkan doanya". 

Karena itulah, Sidna Sa'ad menjadi orang yang terqobulkan doanya. 

Sejatinya, setiap manusia terlebih dia adalah seorang muslim. Setiap do'anya pastilah terqobulkan. begitulah Firman Allah dalam Al-Qur'an : 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.  (QS: al-Ghafir: 60)

Tidak ada pertanyaan yang tidak ada jawabannya. Begitupun pula halnya, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Setiap do'a dari seorang hamba pastilah diqobulkan Allah SWT. Hanya saja perbedaan do'anya manusia biasa dengan do'anya semisal Sidna Sa'ad bin Abi Waqqosh, terletak pada kualitas dari do'a itu sendiri. 

Kenapa demikian? 

Ada do'a yang berkualitas dan ada do'a yang biasa. keduanya mempunyai level sama-sama do'a. Artinya pasti akan diqobulkan. Hanya saja do'a yang berkualitas lebih prioritas atau diqobulkan Allah dengan cepat. sementara do'a yang biasa mestilah menunggu lama atau "suka-suka" Allah kapan mau diqobulkannya. Kenapa saya menggunakan kata "suka-suka"? karena itulah hak Allah maha berbuat atas segala sesuatu. Kalau do'a yang "suka-suka" Allah dalam konteks pengabulannya, artinya do'a tersebut bisa saja cepat, bisa saja lama diqobulkan-Nya.

Apakah setiap orang bisa berdo'a dengan berkualitas?

Jawabannya, tentu saja bisa. Kalau semisal Sidna Sa'ad bin Abi Waqqosh saja bisa berdo'a dengan berkualitas, maka kita sejatinya bisa mencapai itu. Hanya saja syarat dan ketentuan berlaku. Maka orang-orang yang dikenal do'anya qobul sangatlah banyak jumlahnya, diantarannya : Wais Al-Qorni, Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dan masih banyak para ulama-ulama Islam baik dari ulama terdahulu (Salaf) dan ulama kemudian (Kholaf).

Apakah Syarat do'a itu cepat diqobulkan?

Syarat do'a itu diqobulkan, diantaranya :

  1. Do'a yang dibaca adalah dari Nabi yang diajarkan oleh guru yang memiliki sanad sampai Rosulullah SAW (sudah dijazahkan).
  2. Senantiasa istiqomah dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  3. Memperbaiki soal hal halal-haram dalam bermu'amalah sehari-hari.
  4. Yakin bahwa setiap do'a kita pasti diqobulkan Allah SWT.
  5. Memperbaiki hubungan kepada orang-orang yang kita Zolimi
  6. Tiba saat kita memang benar-benar membutuhkan permintaan dari do'a itu juga kita sudah waktunya menerimanya.

Berdo'a itu bukanlah menolak takdir Allah. Tapi berdo'a adalah ikhtiar seorang hamba memohon kepada-Nya. Terlebih karena Allah-lah yang memerintahkan kita supaya berdo'a. Adalah kuasa Allah, seorang hamba itu bisa tajam lisannya dalam berdo'a ataupun tidak, oleh karena itu kejarlah kualitas dalam berdo'a bukan hanya terjebak di banyaknya do'a. Sejatinya do'a yang berkualitas tidak mesti banyak, pendek saja namun tajam. Seperti itulah keistimewaan yang besar bagi Sidna Sa'ad Rodiyallahu 'anhu. 

Firman Allah : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu, apakah hanya berlaku untuk manusia saja?

Jawabannya tidak. Ayat di atas berlaku untuk semua makhluk Allah SWT. Sebagaimana Allah perkenankan do'a Nabi Zakariya, Allah juga perkenankan do'a semua binatang, bebatuan, rumput-rumput dan juga Allah qobulkan do'anya Iblis.

Ketika si Iblis diusir oleh Allah dari surga, maka Iblispun berdo'a :

قال أنظرني إلى يوم يبعثون  ( الأعراف : ١٤ )

(Iblis) berkata : "Berilah aku penangguhan waktu sampai hari manusia di bangkitkan"

قال إنك من المنظرين ( الأعراف : ١٥ ) 

(Allah) menjawab : "iya, kamu termasuk yang di beri penangguhan waktu"

Kalau Iblis saja berdo'a diqobulkan Allah, apalagi kita. Mestinya kita senantiasa bergantung kepada Allah SWT. Karena Allahlah satu-satunya tempat kita meminta. Apapun yang seorang hamba minta, pastilah diqobulkan-Nya. Walaupun begitu banyak dosa yang dilakukan, tetap Allah akan memberikan ampunan-Nya. Karena Allah itu maha Pengampun dan maha kasih sayang. 

Berdo'a adalah bentuk penghambaan makhluk kepada sang Kholiq. semakin kita merasa butuh kepada Allah SWT, maka Allah akan semakin mencintai kita. Kalau Allah sudah cinta, tanpa kita mintapun pasti akan diberikan.

Karenanya, pertahankanlah rasa kita sangat-sangat butuh kepada Allah. Berdo'a dan memintalah kepada-Nya. Bekerjalah untuk hal yang dicintai Allah bukan hal yang dimurka Allah. 

Bukankah dalam kehidupan sehari-hari, kita sendiri sangat senang jika dibutuhkan orang lain?

Wallahu A'lam

Penulis : Muhammad Mukhlis

FITNAH AKHIR ZAMAN


Berada pada posisi apapun kita di kehidupan ini, kerap kali terjerat dengan fitnah dunia. Diantaranya adalah cara berpikir kita dibuat terbalik. Kita mudah membuat penting hal yang sepele dan membuat sepele hal yang penting. Juga masih banyak dimensi absurd dalam cara pandang kita terhadap peristiwa yang tengah dihadapi, baik dekat maupun jauh dari lingkaran kita. Sebutlah, fitnah dunia ini membuat kita bingung, bimbang, cemas, takut, larut, pusing, gampang naik pitam, merasa tidak perlu ikhlas, selalu berpikir negatif dan masih banyak yang lainnya.

Kita akan coba bahas secara detil fitnah dunia di akhir zaman ini. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan umumnya untuk kita semua yang mau membaca tulisan ini.

FITNAH DI KELUARGA

Sering kali kita berhadapan dengan masalah ekonomi yang tak kunjung membaik. Pendapatan dengan pengeluaran kerapkali timpang. Besar pasak daripada tiang. Tidak sadar, suami dan istri terjerat dalam konflik berkepanjangan gegara hal sepele. Hingga anak-anaklah yang menjadi korban. Mulai dirundung rasa putus asa; Tidak punya harapan hidup; Bisnis terpuruk dan tidak berpotensi mendogkrak finansial keluarga; Belum lagi hutang di mana-mana yang sudah lewat dari jatuh tempo; Sementara bayaran anak sekolah mulai menumpuk tagihan. Pecah rasanya kepala menghadapi semua ini yang tak ubahnya seperti benang kusut.

Padahal kunci dari masalah ini adalah : Mendekatkan diri kepada Allah, Sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian ini. Itulah kebenaran.

FITNAH SEBAGAI PENGUSAHA

Sang pengusaha menyadari bahwa akar yang baik akan melahirkan cabang yang tinggi, sehingga ia menjalani bisnis dengan memperhatikan halal-haram, tidak ada Riba dan ghoror, tapi hasilnya malah NOL. Pendapatan sangat minim dan usaha tidak berkembang. Apa yang salah? Kemudian sang pengusaha mulai berpikir. "Lebih baik kayak dulu, biasa aja gak lihat halal-haram, omzet memuncak cepat" ujarnya setengah putus asa. Hingga ia kembali ke pilihan awal. "Kebenaran hanyalah hambatan menuju kesuksesan" ungakapnya di akhir. Ia tidak sadar, itulah rayuan syetan yang memberikan janji palsu.

Padahal boleh jadi itulah ujian awal dari Allah SWT untuk seorang hamba yang tengah hijrah. Sejauh mana Istiqomah dalam menjalankan keimanan kepada Allah SWT.

Dilain kasus, para pengusaha tergoda janji syetan dengan menggunakan kemusyrikan dalam usahanya. Ia pergi ke dukun untuk mendapatkan pengasihan atau apalah namanya, dengan tujuan menjadi kaya. Memang betul, ia menjadi kaya raya. Bisnisnya meningkat pesat, tapi diakhir hidupnya sang pengusaha itu malah mendapatkan penderitaan yang tidak ada obatnya. Hartanya habis dan ia sendiri terkapar penyakit yang tak kunjung sembuh. Na'udzubillahi min dzalik.

FITNAH SEBAGAI GURU

Menjadi seorang guru memang pekerjaan suci dan memperoleh penghargaan tinggi di masyarakat. Tapi banyak guru yang larut dengan jeratan manis. Terjebak dengan janji-janji palsu syetan, sehingga ia bersifat 'udzub (kagum terhadap diri sendiri).

Fakta fitnah yang saya temukan sebagai guru, diantaranya :
  1. Berkeinginan memperlihatkan kemampuan diri di depan semua jama'ah, dengan tujuan menarik simpatik atau tebar pesona, dan memindahkan jama'ah untuk mengikutinya. Atau ia ceramah dengan sangat hebat, niatnya supaya kelak diundang lagi dan banyak mendapatkan jadwal ceramah di banyak tempat.
  2. Mengajar atau ceramah bukan niat lillahi ta'ala tapi berniat Lil ekonomi atau Lil uang. Sehingga kerap kali memakai tarif dalam ceramahnya. Mulai berhitung, kalau satu kali ceramah dapat 5 jt terus sehari ada 4 tempat, penghasilan sehari 20jt. Sehingga kemudian ia terus mengasah sisi profesionalisme-nya agar selalu laku.
  3. Mengajar mulai tidak bersemangat ketika jama'ah sedikit dan tiba-tiba sangat berapi-api dan power full ketika jama'ah banyak.
  4. Mulai senang dengan pujian dan tidak senang kesalahannya diketahui orang lain.
  5. Terbiasa dengan penghormatan dan penghargaan dari manusia, ketika tidak dihormati dan dihargai akan sangat marah dengan emosi yang berlebihan.
  6. Terbiasa mengikuti hal yang disukai jama'ah dan menyembunyikan hal yang tidak disukai mereka dari dalil Al-Qur'an dan hadits nabi. Alasannya supaya tetap laku di masyarakat.
  7. Menghinakan dirinya dengan mendatangi rumah-rumah mewah para konglomerat dan pejabat dengan harapan mendapatkan kemewahan dunia.
  8. Mulai hubbud Dunya (cinta dunia) dan lupa terhadap tujuan semula adalah menyampaikan risalah Islamiyyah.
  9. Materi keilmuan hanya sebatas pesan yang disampaikan dan tidak perlu diamalkan oleh diri sendiri. Dan juga menggampangkan hukum Allah dan syariat Islam.
  10. Mulai keras kepala dengan nasehat orang di level bawah. Ia merasa sangat alim, sehingga seolah-olah tidak pernah salah.
  11. Mendzolimi murid dan jama'ahnya tatkala mengajar tanpa muthola'ah dan cenderung menyepelekan.
  12. Mulai sadar kamera dan media sosial karena itulah yang akan membawanya sukses dan besar. Sehingga ia hanya bicara banyak ketika ada kepentingan dan seperlunya ketika berhadapan dengan orang yang menurutnya tidak penting.
Dan masih banyak lagi fitnah2 akhir zaman sebagai seorang guru.

FITNAH SEBAGAI MURID
  1. Sangat patuh kepada gurunya ketika apa yang dia amalkan dari ajaran gurunya itu ada hasilnya. Tapi ketika tidak sesuai dengan keinginannya, cenderung ingkar dan meninggalkannya.
  2. Merasa dekat dengan gurunya dalam hubungan muamalah, menjadikannya tidak beradab dalam sikap dan cenderung songong.
  3. Mulai menyalahkan sang guru ketika guru tersebut khilaf, sehingga ia berpikir suudzon dan menggunjing sang guru di depan umum.
  4. Banyak bertanya bahkan mempertanyakan soal apapun kepada guru. Tidak sederhana, cukup "sami'na wa atho'na".
  5. Mulai mendikte guru dan mengarahkan guru sesuai kehendaknya. Hingga akhirnya ia tidak sadar sudah memerintah guru. Itu sudah tidak baik.
  6. Mulai muncul prasangka buruk, guru itu hanyalah manusia biasa. Bisa saja ia salah.
  7. Suka menjelek-jelekan guru orang lain dan melebih-lebihkan guru sendiri dengan niat menyombongkan. Padahal ia sudah mengadu-domba.
Masih banyak fitnah-fitnah lainnya di berbagai tempat dan status sosial. Syetan itu bertugas menggoda manusia apapun posisinya.

SEMUA ADALAH TIPU-DAYA SYETAN

Fitnah-fitnah di atas adalah tipu daya syetan yang sudah lama tertulis di dalam Al-Qur'an: Al- Isrā : 64

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka."

Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.


Rabu, 11 Januari 2023

10 NASEHAT MULIA

10 Nasihat Maulana Syeikh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al-Hasani :

  1. Allah yg membuat sakit dan kematian berada dalam genggamannya. Pasrah dengan ketentuan Allah, tawakal kepada Allah dan ridho dengan apa yang Allah tempatkan pada dirimu. Semua ini adalah perkara yg melebihi banyaknya zikir dengan lisan dan beramal dengan anggota badan. 
  2. Perhatikanlah wahai anakku. Semakin kamu dekat dengan Allah. Maka semakin kamu ridho dengan apa yg Allah berikan. Setiap adab akan bertambah. Maka semakin sedikit permintaan. 
  3. Adab ketika seorang hamba mendapatkan sebuah kenikmatan. Dia harus menyambutnya dengan rasa rendah hati dan bersyukur. Karena tidak pantas seorang hamba itu ketika mendapatkan anugrah dari Allah. Dia menerimanya dengan hati yg sombong dan angkuh. Serta menganggap bahwa kenikmatan tersebut di dapat dengan jerih payah dan hasil usahanya sendiri. 
  4. Ketahuilah, bahwa ampunan Allah itu jauh lebih luas dari pada dosa yg kita perbuat. Dan rahmat Allah itu jauh lebih baik untuk di harapkan dari pada bergantung kepada amalan. 
  5. Allah akan memberikan kepadamu apa yg dia inginkan, dalam keadaan yg dia inginkan dan waktu yg dia inginkan. Maka teruslah berprasangka baik kepadanya. 
  6. Selagi kita yakin bahwa tidaklah sesuatu di dunia ini terjadi melainkan atas kehendak Allah. Maka hendaklah kita ridho. Sehingga keridhoan itu akan menjadikan ridho Allah kepada kita. Dan di masukkan kita kepada surga keridhoan di dunia, sebelum masuk ke surganya di akhirat nanti. 
  7. Dunia itu bukan tempat istirahat. Amal ibadah seseorang itu bukan untuk mendapatkan kenyamanan hidup di dunia. Allah tidak menginginkanmu untuk menyembah kenikmatan. Sebab, di sisi Allah itu dunia begitu murah. Tetapi Allah membalasnya dengan kenyamanan hidup di akhirat dengan kenikmatan yang abadi dan tidak akan pernah sirna. 
  8. Kebahagiaan itu adalah ridho dengan apa yg Allah tempatkan di dalamnya. Seraya yakin, bahwa Allah itu maha mengasihi dan menyanyangimu. Dan sesungguhnya, Allah memilihkan untukmu apa yang lebih baik dari apa yang kamu pilih untuk dirimu sendiri. 
  9. Allah memberi ujian, agar derajatmu jadi bertambah tinggi. Bukan untuk membuatmu menjadi kufur. 
  10. Waktu terbaik seorang hamba di hadapan Allah itu ketika kamu merasa benar-benar tidak punya apa-apa. Dan kamu juga merasa benar-benar hina di hadapan Allah.
امن يجيب المضطر اذا دعاه ( النمل : ٦٢ ) 

Artinya : Bukankah dia ( Allah ) yang memperkenankan ( Doa ) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepadanya. 

Firman Allah tentang ahlul badr, ketika benar-benar tertanam kehinaan di hadapan Allah pada diri mereka, yaitu bukan kehinaan di hadapan manusia. Akan tetapi, merasa hina di hadapan Allah itu adalah suatu kemuliaan. Dan meminta kemuliaan kepada manusia itu benar-benar suatu kehinaan. Ketika ahlul badr benar-benar merasa hina di hadapan Allah, merasa lemah, merasa kefakiran dan merasa terasing karena hijrah. Allah berikan mereka kemenangan. 

وَاذْكُرُوا إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
( الأنفال : ٢٦ ) 

Artinya : Dan ingatlah ketika kamu ( Para muhajirin ) masih ( Berjumlah ) sedikit, lagi tertindas di bumi ( Mekah ). Dan kamu takut orang-orang ( Mekah ) akan menculik kamu. Maka dia memberi kamu tempat menetap ( Madinah ) dan di jadikan nya kamu kuat dengan pertolongan nya dan di beri nya kamu rezeki yg baik agar kamu bersyukur. 

Jadi, waktu-waktu sulit itu, akan datang setelahnya segala kemudahan. Sesuai dengan kesusahan yang kamu dapatkan ketika waktu sulit itu. ( Dan katakan ) : Berkecamuklah wahai kesedihan! Karena kamu pasti akan berlalu. Sungguh, malam telah memberitakan akan datang waktu fajar.

Penulis : Muhammad Mukhlis

BIOGRAFI KH NOER ALI


KELAHIRAN

KH. Noer Ali lahir pada 15 juli 1914, di Desa Ujung Malang Bekasi. Beliau merupakan putra dari pasangan Anwar bin Layu, seorang petani dengan Maimunah.

WAFAT

KH. Noer Ali wafat pada usia 78 tahun tepatnya tanggal 3 Mei 1992.

Masyarakat dan para ulama merasa sangat kehilangan sosok ulama dan pejuang yang telah banyak berjasa bagi negara. Maka tahun 2006 Pemerintah memberikan gelar pahlawan Nasional Kepada KH. Noer Ali dan Namanya pun di abadikan menjadi nama jalan KH. Noer Ali di Kalimalang, Bekasi.

PENDIDIKAN

Cita cita yang dimilki oleh KH. Noer Ali sejak masa kanak-kanak adalah “membangan dan menciptakan perkampungan Surga”, sungguh suatu cita-cita yang sangat mulia yang terucap dari KH. Noer Ali kecil, beliau belajar dari mengaji alquran pada ayahnya dan kakaknya, usia lima tahun sudah mampu menghafal surat-surat pendek al-Qur’an.

Menginjak usia 7 tahun KH. Noer Ali mengaji kepada Guru Maksum Bekasi dan Guru Mughni, banyak sekali ilmu yang didapat dari kedua gurunya tersebut yang mendasari jiwanya dengan ruh-ruh keislaman, beranjak remaja KH. Noer Ali belajar kepada ulama besar di Betawi bernama Guru Marzuki disamping mempelajari ilmu-ilmu agama Guru Marzuki juga mengajari ilmu-ilmu beladiri.

Hingga Beliau terkenal sakti dan tidak mempan ditembus peluru, bahkan penjajah Belandapun kesulitan menangkap KH. Noer Ali, sering menghilang dan tidak dapat dilihat oleh mata awam hingga masyarakatpun memberi gelar KH. Noer Ali sebagai “belut Putih” yang sangan licin.

Dengan semangat belajar yang tinggi KH. Noer Ali dengan berat hati mengutarakan keinginannanya kepada ayahnya bahwa dirinya akan menuntut Ilmu di Mekkah, KH. Noer Ali menyadari betul siapa ayahnya yang hanya seorang Petani dan tidak mungkin memilki banyak uang untuk belajar Di Mekkah.

Karena didorong rasa semangat belajar anaknya yang tinggi, ayahnya pun tak ingin mematahkan semangatnya, maka Ayahnya berusaha keras untuk mendapatkan uang agar anaknya dapat belajar di Mekkah walaupun harus meminjam dan dibayar dengan di cicil selama bertahun-tahun. Dengan harapan kelak anaknya dapat menjadi orang yang berguna di masyarakat.

Tahun 1934 KH. Noer Ali akhirnya melanjutkan belajar Di Mekkah di madrash Darul u’lum, guru-guru beliau antara lain Syekh Ali al Maliki, Syekh Umar Turki, Syekh Umar Hamdan, Syekh Ahmad Fathani dan lain-lain.

MENDIRIKAN PESANTREN

Setelah enam tahun belajar di Mekkah, KH. Noer Ali kembali ke Indonesia dan mendirikan Pondok pesantren Attaqwa di ujung harapan Bekasi, disamping mengajar di pesantren KH. Noer Ali juga mengajak umat untuk angkat senjata melawan Penjajah Belanda, walaupun dengan senjata yang sangat sederhana namun banyak dari rakyat yang begabung dengan KH. Noer Ali untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.

PEJUANG MELAWAN PENJAJAH

Ketika di Mekkah beliau bertemu dengan pelajar asal indonesia seperti KH. Masturo, KH. Sybro Malisi, KH. Hasbulloh dan masih banyak lagi.

Hingga beliau memperakarsai membentuk himpunan Pelajar Betawi dan Himpunan Pelajar Indonesia karena jiwa Nasionalisme dan prihatin melihat Bangsa Indonesia masih di jajah oleh Belanda.

Bersama dengan rekan-rekannya KH. Noer Ali aktif melakukan pertemuan-pertemuan untuk mencari solusi dan dukungan bagaimana mengusir penjajah Belanda dari Bumi Indonesia.

Beliau memimpin laskar Rakyat Bekasi melawan Belanda, pernah bergabung dan menjadi Komandan Batalyon III Barisan Hizbulloh. KH. Noer Ali namanya sangat dikenal oleh rakyat dan ditakuti Belanda karena keberanian dan jiwa patriotnya.

Singa Bekasi julukan tersebut memang layak di berikan kepada KH. Noer Ali, seorang Ulama besar yang terlahir dari keluarga Petani. Semangat Nasionalisme yang membara dalam dadanya mampu mengobarkan semangat Perjuangan kepada masyarakat untuk melawan penjajah Belanda yang sejak lama menjajah tanah air.

KAROMAH

KH. Noer Ali adalah sosok kiai yang sudah sangat terkenal dengan kesaktiaannya. Suatu Ketika beliau ditangkap Belanda hanya pasrah saja dan tidak melakukan perlawanan, KH. Noer Ali digiring masuk ke dalam truk tentara Belanda.

Ditengah jalan KH. noer Ali memohon kepada Allah minta perlindungan, Bukan main kagetnya tentara Belanda yang mengawal KH. Noer Ali di dalam truk, KH. Noer Ali menghilang begitu saja dalam pandangan mata tentara Belanda. Membuat nyali tentara Belanda semakin ciut “Pimpinannnya saja sakti gimana dengan tentara KH. Noer Alinya ?” kata tentara Belanda.

Jatuhlah mental-mental tentara Belanda dalam menghadapi Laskar-laskar yang dipimpin KH. Noer Ali.
Dan suatu ketika KH. Noer Ali dan para laskarnya bergerilya ke dalam hutan, para laskar terlihat sangat kelaparan karena berperang gerilya dengan pasukan Belanda. Saat itu KH. Noer Ali sholat selesai sholat minta kepada Allah agar di berikan para laskar tersebut makanan. Maka dengan mengulum dan merlemparkan secarik kertas ke tanah tiba-tiba terbentang di hadapannya nasi dan lauk pauknya, Subhanallah.

Dan ketika masa perjuangan dengan Penjajah berakhir KH. Noer Ali kembali berjuang di bidang Dakwah dan pendidikan di Pondok Pesantren At Taqwa yang ia bangun di Bekasi. walaupun beliau Seorang Ulama besar beliau masih saja haus akan ilmu, dan beliau mengaji kepada Habib Ali Al Habsyi Kwitang Jakarta untuk bertabaruk.

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 01 April 2021, dan terakhir diedit tanggal 26 Agustus 2022.

Selasa, 10 Januari 2023

SEDERHANAKAN PIKIRAN


Ujian hidup memang tidak bisa diprediksi. Tak perlulah kita persoalkan ujian itu, toh bukan kita yang buat soal, juga bukan hak kita membuatnya. Tugas kita hanya 'menjawab' soal itu dengan baik dan benar.

Yang pasti, soal dalam ujian hidup kita, mesti kita tahu kok jawabannya. Itu sudah pasti. Karena Allah tidak pernah memberikan ujian kepada hamba yang tak sanggup menjawabnya. Hanya saja, Kita terlampau membuat asumsi berlebih, seolah ini soal teramat sulit, saya tidak mampu menjawabnya.

Ingatlah, prasangka kita manusia, akan menyatu dengan takdir Allah. Karena Allah SWT berfirman dalam Hadits Qudsi : "Aku (Allah) tergantung pada prasangka hamba-Ku". Jadi, ketika manusia terlalu rumit berpikir, maka kehidupannya akan serumit pikirannya. Prasangka kita soal kehidupan, akan menciptakan perwujudan nyata dalam kehidupan kita. Karenanya, jauhkanlah berpikir negatif Su'udzon, tetapi perbanyaklah berpikir positif Husnudzon.

Semakin sederhana anda berpikir, maka hidup anda akan sangat mudah dilalui.

Pertanyaan : Apa bedanya sederhana berpikir dengan menyepelekan? Tentu jawabannya, sangat jauh berbeda.

Sederhana berpikir adalah bertahan pada pikiran positif soal masalah seberat apapun. Tidak lantas ketakutan dan berpikir negatif. Selalu berpikir bahwa sesuatu itu, bagaimanapun bentuk dan hasilnya, pasti ada hikmahnya. Pasti ada sisi baiknya. Sederhana berpikir adalah tenang saja, karena sangat yakin Ada kekuatan Allah yang akan menolongnya dari kesulitan itu.

Menyepelekan adalah memandang remeh masalah besar. Kalau masalah besar saja diremehkan, persoalan yang kecil-kecil, mesti tidak dipandang sama sekali. Menyepelekan juga mengandung makna sombong. Ia akan berpikir, dengan kekuatan yang saya punya, tanpa ditolong siapapun pasti saya bisa menyelesaikannya.

Berpikir sederhana terhadap sesuatu bukan menyepelekan sesuatu itu. Berpikir sederhana adalah tengah-tengah antara berpikir rumit dengan menyepelekan.


IBADAH ADALAH KEBUTUHAN

Menjalani hidup dengan penuh harap Serta ikhtiar yang maksimal tanpa Keluh kesah. Tentu saja tidak semudah yang diucapkan. Tapi memang inilah yang seharusnya dijalankan, jika menginginkan ketenangan dan kenyamanan sejati.

Melaksanakan ibadah sebagai kebutuhan. Tidak menjadikannya kewajiban, terlebih menjadikannya sebagai beban.

Kenapa harus?

Jika ibadah menjadi kebutuhan, maka ghiroh ibadah akan muncul, fokus dan konsentrasi full akan lahir, ikhlas dan rasa nikmat mulai tumbuh, serta kualitas ibadah akan hadir.

Tapi kalau ibadah menjadi kewajiban, maka hanya sekedar melakukan rutinitas saja, hanya menggugurkan kewajiban saja. Sehingga kualitas ibadah tidak terlalu dipikirkan, hanya sekedar selesai saja melaksanakannya.

Yang paling parah ketika ibadah malah menjadi beban, sehingga muncullah kekecewaan, penderitaan dan keluh kesah. Tidak akan sabar melewati semua itu, dan tumbuhlah rasa meremehkan dan syahwat yang merusak.

Ibadah harus bernilai pahala, supaya bermanfaat sampai di kehidupan akhirat. Terkadang ibadah yang kita kerjakan terlihat dari luar sungguh bagus, tapi tatkala kita buka dalamnya, ternyata menyimpan hal yang merusak, seperti Kesombongan, Ujub, Riya dan yang lainnya. Maka biarlah ibadah tetap menjadi utuh terlihat Dzohir dan bathin bernilai baik.

Kalau kita perhatikan kembali, ibadah adalah amal. Amal itu ibarat tubuh. Supaya amal itu hidup dan bermanfaat, harus memiliki ruh. Ruh sebuah amal adalah niat yang ikhlas. Karenanya, ikhlas menjadi keharusan dalam sebuah amal. Sebaik apapun kita terlihat dari luar, tentu tidak akan dilihat oleh Allah SWT. Allah hanya melihat niat kita.