Sebaik-baiknya manusia adalah yang merdeka dari sifat ketergantungan. Ketergantungan yang dimaksud adalah rasa butuh kepada apapun dan siapapun diantara makhluk. Karena jika kita hidup dalam bayang-bayang ketergantungan, maka akan terjebak di dalamnya. Sehingga berakhir dengan kekecewaan, penderitaan dan bahkan kufur nikmat.
Ketergantungan hanya boleh dan satu-satunya kepada Allah SWT. Allahus Shomad Allah tempat kita meminta dan tempat kita bergantung. Ketika cukup Allah saja sebagai tempat kita bergantung maka hidup kita akan selamat dan sejahtera. Tidak ada ketakutan dan kesedihan.
Kenapa kita tidak boleh ketergantungan kepada makhluk?
Jika kita tergantung kepada seseorang maka kita akan menjadi budaknya. Sebagai contoh : Kita semangat mengaji karena ada teman, tatkala teman itu tidak ada maka semangat itu hilang. Muncul kecewa. Kita biasa berkumpul bersama teman dan ada semangat tersendiri, ketika teman itu tidak ada maka semangat itu hilang. Muncul kecewa. Kita bisa melakukan pekerjaan kalau ada seseorang, jika orang itu tidak ada maka kita tidak bisa bekerja. Muncul kecewa. Kita selalu rajin ibadah ketika mood muncul, jika mood tidak ada maka ibadah jadi malas dan kita sangat kecewa. Kita mau makan kalau ada makanan pavorit, ketika makanan pavorit kita tidak ada maka nafsu makan hilang dan kita kecewa. Kita semangat mengajar tiba-tiba tinggi kalau jama'ah banyak, ketika jama'ah sedikit maka semangat kita hilang dan kita kecewa. Dan masih banyak lagi.
Kalau ketergantungan itu selalu ada di dalam kehidupan kita, maka bisa dipastikan kita tidak akan pernah bisa bersyukur kepada Allah SWT. Dan kalau tidak bisa bersyukur, maka tidak akan bisa bertaqwa kepada-Nya. Bagaimana kita bisa diridhoi-Nya?
Masih pentingkah soal ada atau tidaknya teman yang menemani? Ada atau tidaknya makanan pavorit saat kita makan? Sedikit atau banyaknya jama'ah dalam pengajian? Berangkat atau tidaknya ke suatu tempat? Mudah atau susah? Kaya atau miskin? Enak atau tidak enak? Sehat atau sakit? Tercapai atau tidak tercapai? Dia mengikuti kita atau tidak? Besar atau kecil? Dan lain-lain.
Jelas itu semua tidak lagi penting jika kita hanya bergantung kepada Allah SWT. Semua hal itu tidak akan menjadi beban buat kita. Kita akan hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Karena kita menganggap hal selain Allah hanyalah permainan dan bercandaan saja. Biasa saja. Sebaliknya, yang terpenting itu hanyalah Allah.
Bagaimana caranya menjadikan ketergantungan kepada Allah?
Cara yang pertama adalah dengan mengamalkan sabda Nabi Muhammad SAW : La Taghdhob Janganlah kamu marah. Mulailah dari sini. Kita tidak pernah marah kepada apapun dan siapapun. Mengendalikan dan mengatur marah kita supaya tidak keluar.
Jika kita marah gara-gara orang tidak hadir, kenapa kita bisa senang tatkala orang banyak hadir? Jika kita marah gara-gara tidak jadi berangkat, kenapa kita bisa senang kalau jadi berangkat?
Artinya, kita bisa kok senang ketika dia tidak datang. Atau kita bisa senang ketika kita tidak jadi berangkat.
Jangan marah artinya salah satu dari dua hal yang kita hadapi tidak ada pengaruh apa-apa dalam diri kita. Justru kita sangat meyakini bahwa betapa indahnya Allah menciptakan itu. Pasti ini adalah yang terbaik untuk kita.
Jika masih saja marah, berpikirlah bahwa kita ini seorang budak yang rendah dan hina. Kita ini milik Allah dan suka-suka Allah mau melakukan apapun untuk kita. Apa hak kita untuk protes? Apa hak kita untuk kecewa?