10 Nasihat Maulana Syeikh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al-Hasani :
- Allah yg membuat sakit dan kematian berada dalam genggamannya. Pasrah dengan ketentuan Allah, tawakal kepada Allah dan ridho dengan apa yang Allah tempatkan pada dirimu. Semua ini adalah perkara yg melebihi banyaknya zikir dengan lisan dan beramal dengan anggota badan.
- Perhatikanlah wahai anakku. Semakin kamu dekat dengan Allah. Maka semakin kamu ridho dengan apa yg Allah berikan. Setiap adab akan bertambah. Maka semakin sedikit permintaan.
- Adab ketika seorang hamba mendapatkan sebuah kenikmatan. Dia harus menyambutnya dengan rasa rendah hati dan bersyukur. Karena tidak pantas seorang hamba itu ketika mendapatkan anugrah dari Allah. Dia menerimanya dengan hati yg sombong dan angkuh. Serta menganggap bahwa kenikmatan tersebut di dapat dengan jerih payah dan hasil usahanya sendiri.
- Ketahuilah, bahwa ampunan Allah itu jauh lebih luas dari pada dosa yg kita perbuat. Dan rahmat Allah itu jauh lebih baik untuk di harapkan dari pada bergantung kepada amalan.
- Allah akan memberikan kepadamu apa yg dia inginkan, dalam keadaan yg dia inginkan dan waktu yg dia inginkan. Maka teruslah berprasangka baik kepadanya.
- Selagi kita yakin bahwa tidaklah sesuatu di dunia ini terjadi melainkan atas kehendak Allah. Maka hendaklah kita ridho. Sehingga keridhoan itu akan menjadikan ridho Allah kepada kita. Dan di masukkan kita kepada surga keridhoan di dunia, sebelum masuk ke surganya di akhirat nanti.
- Dunia itu bukan tempat istirahat. Amal ibadah seseorang itu bukan untuk mendapatkan kenyamanan hidup di dunia. Allah tidak menginginkanmu untuk menyembah kenikmatan. Sebab, di sisi Allah itu dunia begitu murah. Tetapi Allah membalasnya dengan kenyamanan hidup di akhirat dengan kenikmatan yang abadi dan tidak akan pernah sirna.
- Kebahagiaan itu adalah ridho dengan apa yg Allah tempatkan di dalamnya. Seraya yakin, bahwa Allah itu maha mengasihi dan menyanyangimu. Dan sesungguhnya, Allah memilihkan untukmu apa yang lebih baik dari apa yang kamu pilih untuk dirimu sendiri.
- Allah memberi ujian, agar derajatmu jadi bertambah tinggi. Bukan untuk membuatmu menjadi kufur.
- Waktu terbaik seorang hamba di hadapan Allah itu ketika kamu merasa benar-benar tidak punya apa-apa. Dan kamu juga merasa benar-benar hina di hadapan Allah.
Artinya : Bukankah dia ( Allah ) yang memperkenankan ( Doa ) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepadanya.
Firman Allah tentang ahlul badr, ketika benar-benar tertanam kehinaan di hadapan Allah pada diri mereka, yaitu bukan kehinaan di hadapan manusia. Akan tetapi, merasa hina di hadapan Allah itu adalah suatu kemuliaan. Dan meminta kemuliaan kepada manusia itu benar-benar suatu kehinaan. Ketika ahlul badr benar-benar merasa hina di hadapan Allah, merasa lemah, merasa kefakiran dan merasa terasing karena hijrah. Allah berikan mereka kemenangan.
Artinya : Dan ingatlah ketika kamu ( Para muhajirin ) masih ( Berjumlah ) sedikit, lagi tertindas di bumi ( Mekah ). Dan kamu takut orang-orang ( Mekah ) akan menculik kamu. Maka dia memberi kamu tempat menetap ( Madinah ) dan di jadikan nya kamu kuat dengan pertolongan nya dan di beri nya kamu rezeki yg baik agar kamu bersyukur.
Jadi, waktu-waktu sulit itu, akan datang setelahnya segala kemudahan. Sesuai dengan kesusahan yang kamu dapatkan ketika waktu sulit itu. ( Dan katakan ) : Berkecamuklah wahai kesedihan! Karena kamu pasti akan berlalu. Sungguh, malam telah memberitakan akan datang waktu fajar.
Penulis : Muhammad Mukhlis
0 comments: