Kamis, 12 Januari 2023

FITNAH AKHIR ZAMAN


Berada pada posisi apapun kita di kehidupan ini, kerap kali terjerat dengan fitnah dunia. Diantaranya adalah cara berpikir kita dibuat terbalik. Kita mudah membuat penting hal yang sepele dan membuat sepele hal yang penting. Juga masih banyak dimensi absurd dalam cara pandang kita terhadap peristiwa yang tengah dihadapi, baik dekat maupun jauh dari lingkaran kita. Sebutlah, fitnah dunia ini membuat kita bingung, bimbang, cemas, takut, larut, pusing, gampang naik pitam, merasa tidak perlu ikhlas, selalu berpikir negatif dan masih banyak yang lainnya.

Kita akan coba bahas secara detil fitnah dunia di akhir zaman ini. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan umumnya untuk kita semua yang mau membaca tulisan ini.

FITNAH DI KELUARGA

Sering kali kita berhadapan dengan masalah ekonomi yang tak kunjung membaik. Pendapatan dengan pengeluaran kerapkali timpang. Besar pasak daripada tiang. Tidak sadar, suami dan istri terjerat dalam konflik berkepanjangan gegara hal sepele. Hingga anak-anaklah yang menjadi korban. Mulai dirundung rasa putus asa; Tidak punya harapan hidup; Bisnis terpuruk dan tidak berpotensi mendogkrak finansial keluarga; Belum lagi hutang di mana-mana yang sudah lewat dari jatuh tempo; Sementara bayaran anak sekolah mulai menumpuk tagihan. Pecah rasanya kepala menghadapi semua ini yang tak ubahnya seperti benang kusut.

Padahal kunci dari masalah ini adalah : Mendekatkan diri kepada Allah, Sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian ini. Itulah kebenaran.

FITNAH SEBAGAI PENGUSAHA

Sang pengusaha menyadari bahwa akar yang baik akan melahirkan cabang yang tinggi, sehingga ia menjalani bisnis dengan memperhatikan halal-haram, tidak ada Riba dan ghoror, tapi hasilnya malah NOL. Pendapatan sangat minim dan usaha tidak berkembang. Apa yang salah? Kemudian sang pengusaha mulai berpikir. "Lebih baik kayak dulu, biasa aja gak lihat halal-haram, omzet memuncak cepat" ujarnya setengah putus asa. Hingga ia kembali ke pilihan awal. "Kebenaran hanyalah hambatan menuju kesuksesan" ungakapnya di akhir. Ia tidak sadar, itulah rayuan syetan yang memberikan janji palsu.

Padahal boleh jadi itulah ujian awal dari Allah SWT untuk seorang hamba yang tengah hijrah. Sejauh mana Istiqomah dalam menjalankan keimanan kepada Allah SWT.

Dilain kasus, para pengusaha tergoda janji syetan dengan menggunakan kemusyrikan dalam usahanya. Ia pergi ke dukun untuk mendapatkan pengasihan atau apalah namanya, dengan tujuan menjadi kaya. Memang betul, ia menjadi kaya raya. Bisnisnya meningkat pesat, tapi diakhir hidupnya sang pengusaha itu malah mendapatkan penderitaan yang tidak ada obatnya. Hartanya habis dan ia sendiri terkapar penyakit yang tak kunjung sembuh. Na'udzubillahi min dzalik.

FITNAH SEBAGAI GURU

Menjadi seorang guru memang pekerjaan suci dan memperoleh penghargaan tinggi di masyarakat. Tapi banyak guru yang larut dengan jeratan manis. Terjebak dengan janji-janji palsu syetan, sehingga ia bersifat 'udzub (kagum terhadap diri sendiri).

Fakta fitnah yang saya temukan sebagai guru, diantaranya :
  1. Berkeinginan memperlihatkan kemampuan diri di depan semua jama'ah, dengan tujuan menarik simpatik atau tebar pesona, dan memindahkan jama'ah untuk mengikutinya. Atau ia ceramah dengan sangat hebat, niatnya supaya kelak diundang lagi dan banyak mendapatkan jadwal ceramah di banyak tempat.
  2. Mengajar atau ceramah bukan niat lillahi ta'ala tapi berniat Lil ekonomi atau Lil uang. Sehingga kerap kali memakai tarif dalam ceramahnya. Mulai berhitung, kalau satu kali ceramah dapat 5 jt terus sehari ada 4 tempat, penghasilan sehari 20jt. Sehingga kemudian ia terus mengasah sisi profesionalisme-nya agar selalu laku.
  3. Mengajar mulai tidak bersemangat ketika jama'ah sedikit dan tiba-tiba sangat berapi-api dan power full ketika jama'ah banyak.
  4. Mulai senang dengan pujian dan tidak senang kesalahannya diketahui orang lain.
  5. Terbiasa dengan penghormatan dan penghargaan dari manusia, ketika tidak dihormati dan dihargai akan sangat marah dengan emosi yang berlebihan.
  6. Terbiasa mengikuti hal yang disukai jama'ah dan menyembunyikan hal yang tidak disukai mereka dari dalil Al-Qur'an dan hadits nabi. Alasannya supaya tetap laku di masyarakat.
  7. Menghinakan dirinya dengan mendatangi rumah-rumah mewah para konglomerat dan pejabat dengan harapan mendapatkan kemewahan dunia.
  8. Mulai hubbud Dunya (cinta dunia) dan lupa terhadap tujuan semula adalah menyampaikan risalah Islamiyyah.
  9. Materi keilmuan hanya sebatas pesan yang disampaikan dan tidak perlu diamalkan oleh diri sendiri. Dan juga menggampangkan hukum Allah dan syariat Islam.
  10. Mulai keras kepala dengan nasehat orang di level bawah. Ia merasa sangat alim, sehingga seolah-olah tidak pernah salah.
  11. Mendzolimi murid dan jama'ahnya tatkala mengajar tanpa muthola'ah dan cenderung menyepelekan.
  12. Mulai sadar kamera dan media sosial karena itulah yang akan membawanya sukses dan besar. Sehingga ia hanya bicara banyak ketika ada kepentingan dan seperlunya ketika berhadapan dengan orang yang menurutnya tidak penting.
Dan masih banyak lagi fitnah2 akhir zaman sebagai seorang guru.

FITNAH SEBAGAI MURID
  1. Sangat patuh kepada gurunya ketika apa yang dia amalkan dari ajaran gurunya itu ada hasilnya. Tapi ketika tidak sesuai dengan keinginannya, cenderung ingkar dan meninggalkannya.
  2. Merasa dekat dengan gurunya dalam hubungan muamalah, menjadikannya tidak beradab dalam sikap dan cenderung songong.
  3. Mulai menyalahkan sang guru ketika guru tersebut khilaf, sehingga ia berpikir suudzon dan menggunjing sang guru di depan umum.
  4. Banyak bertanya bahkan mempertanyakan soal apapun kepada guru. Tidak sederhana, cukup "sami'na wa atho'na".
  5. Mulai mendikte guru dan mengarahkan guru sesuai kehendaknya. Hingga akhirnya ia tidak sadar sudah memerintah guru. Itu sudah tidak baik.
  6. Mulai muncul prasangka buruk, guru itu hanyalah manusia biasa. Bisa saja ia salah.
  7. Suka menjelek-jelekan guru orang lain dan melebih-lebihkan guru sendiri dengan niat menyombongkan. Padahal ia sudah mengadu-domba.
Masih banyak fitnah-fitnah lainnya di berbagai tempat dan status sosial. Syetan itu bertugas menggoda manusia apapun posisinya.

SEMUA ADALAH TIPU-DAYA SYETAN

Fitnah-fitnah di atas adalah tipu daya syetan yang sudah lama tertulis di dalam Al-Qur'an: Al- Isrā : 64

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka."

Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.


Previous Post
Next Post

AbbyBaca adalah Blog yang membahas seputar masalah Agama, Kehidupan, Bisnis, Minat dan peluang. Semoga bermanfaat untuk anda. Terima kasih sudah membaca.

0 comments: