Rabu, 10 Juli 2024

Semuanya Bermanfaat

Semuanya Bermanfaat

Tanpa ada izin dari Allah mana bisa makhluk berbuat sesuatu. Hari ini ada acara santunan yatim di Majlis. Saya tidak berdaya untuk berpartisipasi, saya sangat tidak mampu meski sedikit saja. Jelas sekali bahwa kita berbuat baik atau beramal Sholeh, itu semua atas kehendak dan Taqdir dari Allah SWT.

Saya menjadi sangat bodoh, sangat miskin, sangat sendirian, sangat hina, sangat rendah dan banyak sekali dosa. Itulah memang sejatinya saya. Tanpa Allah beri ilmu, sejatinya kita memang bodoh. Tanpa Allah beri harta, sejatinya kita memang miskin. Tanpa Allah berikan teman, sejatinya kita memang sendiri. Tanpa Allah berikan kehormatan, sejatinya kita itu Hina. Tanpa Allah tinggikan derajat, sejatinya kita itu rendahan. Tanpa Allah berikan taubat, sejatinya kita memang sangat berdosa. Tanpa Allah berikan hidup, sejatinya kita ini mati.

Ya Allah... Ampunilah semua dosa-dosa hamba, maafkan semua kesalahan hamba, terimalah semua amal hamba, sempurnakan yang kurang-kurang dalam diri hamba, hilangkan dosa di mata hamba, dosa dipendengaran hamba, dosa di rasa hamba, dosa di pikiran hamba, dosa di hati hamba, dosa di tangan hamba, dosa di perut hamba, dosa di kemaluan hamba, dosa di kaki hamba. Ampunilah ya Allah....

Menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain tentu harus diperjuangkan. Namun arti bermanfaat itu menjadi semakin luas ketika terus ditadaburi. Bermanfaat itu butuh sebab. Contohnya, sebab kita punya uang, maka uang kita bermanfaat untuk orang sekitar. Sebab kita punya ilmu, maka ilmu kita bermanfaat untuk orang lain dan seterusnya.

Pernahkan terpikirkan olehmu, ada orang yang rela tidak muncul dan senantiasa di barisan belakang, ia hanya punya tujuan mengangkat kemunculan rekannya. Ia sengaja mengalah demi memenangkan rekannya. Ia rela dibenci demi semua orang mencintai rekannya. Ia rela menjadi orang biasa saja dan gak ada apa-apanya demi mengangkat rekannya untuk luar biasa. Dan seterusnya.

Menurutmu apakah orang ini jauh lebih bermanfaat dari orang yang sepertinya terlihat bermanfaat? Hanya Allah yang maha benar. Semuanya bisa bermanfaat. Semuanya bisa menang. Itulah maha Adilnya Allah SWT.

Ukuran lebih baik atau lebih banyak nilainya itu bukan pada segi pekerjaan yang dipilih. Tapi, seberapa dia ikhlas, seberapa dia berharap semata-mata kepada Allah dan seberapa mereka bertaqwa.






Minggu, 07 Juli 2024

Ketergantungan

Ketergantungan

Sebaik-baiknya manusia adalah yang merdeka dari sifat ketergantungan. Ketergantungan yang dimaksud adalah rasa butuh kepada apapun dan siapapun diantara makhluk. Karena jika kita hidup dalam bayang-bayang ketergantungan, maka akan terjebak di dalamnya. Sehingga berakhir dengan kekecewaan, penderitaan dan bahkan kufur nikmat.

Ketergantungan hanya boleh dan satu-satunya kepada Allah SWT. Allahus Shomad Allah tempat kita meminta dan tempat kita bergantung. Ketika cukup Allah saja sebagai tempat kita bergantung maka hidup kita akan selamat dan sejahtera. Tidak ada ketakutan dan kesedihan.

Kenapa kita tidak boleh ketergantungan kepada makhluk?

Jika kita tergantung kepada seseorang maka kita akan menjadi budaknya. Sebagai contoh : Kita semangat mengaji karena ada teman, tatkala teman itu tidak ada maka semangat itu hilang. Muncul kecewa. Kita biasa berkumpul bersama teman dan ada semangat tersendiri, ketika teman itu tidak ada maka semangat itu hilang. Muncul kecewa. Kita bisa melakukan pekerjaan kalau ada seseorang, jika orang itu tidak ada maka kita tidak bisa bekerja. Muncul kecewa. Kita selalu rajin ibadah ketika mood muncul, jika mood tidak ada maka ibadah jadi malas dan kita sangat kecewa. Kita mau makan kalau ada makanan pavorit, ketika makanan pavorit kita tidak ada maka nafsu makan hilang dan kita kecewa. Kita semangat mengajar tiba-tiba tinggi kalau jama'ah banyak, ketika jama'ah sedikit maka semangat kita hilang dan kita kecewa. Dan masih banyak lagi.

Kalau ketergantungan itu selalu ada di dalam kehidupan kita, maka bisa dipastikan kita tidak akan pernah bisa bersyukur kepada Allah SWT. Dan kalau tidak bisa bersyukur, maka tidak akan bisa bertaqwa kepada-Nya. Bagaimana kita bisa diridhoi-Nya?

Masih pentingkah soal ada atau tidaknya teman yang menemani? Ada atau tidaknya makanan pavorit saat kita makan? Sedikit atau banyaknya jama'ah dalam pengajian? Berangkat atau tidaknya ke suatu tempat? Mudah atau susah? Kaya atau miskin? Enak atau tidak enak? Sehat atau sakit? Tercapai atau tidak tercapai? Dia mengikuti kita atau tidak? Besar atau kecil? Dan lain-lain.

Jelas itu semua tidak lagi penting jika kita hanya bergantung kepada Allah SWT. Semua hal itu tidak akan menjadi beban buat kita. Kita akan hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan. Karena kita menganggap hal selain Allah hanyalah permainan dan bercandaan saja. Biasa saja. Sebaliknya, yang terpenting itu hanyalah Allah.

Bagaimana caranya menjadikan ketergantungan kepada Allah?

Cara yang pertama adalah dengan mengamalkan sabda Nabi Muhammad SAW : La Taghdhob Janganlah kamu marah. Mulailah dari sini. Kita tidak pernah marah kepada apapun dan siapapun. Mengendalikan dan mengatur marah kita supaya tidak keluar.

Jika kita marah gara-gara orang tidak hadir, kenapa kita bisa senang tatkala orang banyak hadir? Jika kita marah gara-gara tidak jadi berangkat, kenapa kita bisa senang kalau jadi berangkat?

Artinya, kita bisa kok senang ketika dia tidak datang. Atau kita bisa senang ketika kita tidak jadi berangkat.

Jangan marah artinya salah satu dari dua hal yang kita hadapi tidak ada pengaruh apa-apa dalam diri kita. Justru kita sangat meyakini bahwa betapa indahnya Allah menciptakan itu. Pasti ini adalah yang terbaik untuk kita.

Jika masih saja marah, berpikirlah bahwa kita ini seorang budak yang rendah dan hina. Kita ini milik Allah dan suka-suka Allah mau melakukan apapun untuk kita. Apa hak kita untuk protes? Apa hak kita untuk kecewa?


Penulis : Admin | MT ATTAQWA HMD JUANGJUMA 



Kamis, 12 Januari 2023

FITNAH AKHIR ZAMAN


Berada pada posisi apapun kita di kehidupan ini, kerap kali terjerat dengan fitnah dunia. Diantaranya adalah cara berpikir kita dibuat terbalik. Kita mudah membuat penting hal yang sepele dan membuat sepele hal yang penting. Juga masih banyak dimensi absurd dalam cara pandang kita terhadap peristiwa yang tengah dihadapi, baik dekat maupun jauh dari lingkaran kita. Sebutlah, fitnah dunia ini membuat kita bingung, bimbang, cemas, takut, larut, pusing, gampang naik pitam, merasa tidak perlu ikhlas, selalu berpikir negatif dan masih banyak yang lainnya.

Kita akan coba bahas secara detil fitnah dunia di akhir zaman ini. Semoga bermanfaat buat saya pribadi dan umumnya untuk kita semua yang mau membaca tulisan ini.

FITNAH DI KELUARGA

Sering kali kita berhadapan dengan masalah ekonomi yang tak kunjung membaik. Pendapatan dengan pengeluaran kerapkali timpang. Besar pasak daripada tiang. Tidak sadar, suami dan istri terjerat dalam konflik berkepanjangan gegara hal sepele. Hingga anak-anaklah yang menjadi korban. Mulai dirundung rasa putus asa; Tidak punya harapan hidup; Bisnis terpuruk dan tidak berpotensi mendogkrak finansial keluarga; Belum lagi hutang di mana-mana yang sudah lewat dari jatuh tempo; Sementara bayaran anak sekolah mulai menumpuk tagihan. Pecah rasanya kepala menghadapi semua ini yang tak ubahnya seperti benang kusut.

Padahal kunci dari masalah ini adalah : Mendekatkan diri kepada Allah, Sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian ini. Itulah kebenaran.

FITNAH SEBAGAI PENGUSAHA

Sang pengusaha menyadari bahwa akar yang baik akan melahirkan cabang yang tinggi, sehingga ia menjalani bisnis dengan memperhatikan halal-haram, tidak ada Riba dan ghoror, tapi hasilnya malah NOL. Pendapatan sangat minim dan usaha tidak berkembang. Apa yang salah? Kemudian sang pengusaha mulai berpikir. "Lebih baik kayak dulu, biasa aja gak lihat halal-haram, omzet memuncak cepat" ujarnya setengah putus asa. Hingga ia kembali ke pilihan awal. "Kebenaran hanyalah hambatan menuju kesuksesan" ungakapnya di akhir. Ia tidak sadar, itulah rayuan syetan yang memberikan janji palsu.

Padahal boleh jadi itulah ujian awal dari Allah SWT untuk seorang hamba yang tengah hijrah. Sejauh mana Istiqomah dalam menjalankan keimanan kepada Allah SWT.

Dilain kasus, para pengusaha tergoda janji syetan dengan menggunakan kemusyrikan dalam usahanya. Ia pergi ke dukun untuk mendapatkan pengasihan atau apalah namanya, dengan tujuan menjadi kaya. Memang betul, ia menjadi kaya raya. Bisnisnya meningkat pesat, tapi diakhir hidupnya sang pengusaha itu malah mendapatkan penderitaan yang tidak ada obatnya. Hartanya habis dan ia sendiri terkapar penyakit yang tak kunjung sembuh. Na'udzubillahi min dzalik.

FITNAH SEBAGAI GURU

Menjadi seorang guru memang pekerjaan suci dan memperoleh penghargaan tinggi di masyarakat. Tapi banyak guru yang larut dengan jeratan manis. Terjebak dengan janji-janji palsu syetan, sehingga ia bersifat 'udzub (kagum terhadap diri sendiri).

Fakta fitnah yang saya temukan sebagai guru, diantaranya :
  1. Berkeinginan memperlihatkan kemampuan diri di depan semua jama'ah, dengan tujuan menarik simpatik atau tebar pesona, dan memindahkan jama'ah untuk mengikutinya. Atau ia ceramah dengan sangat hebat, niatnya supaya kelak diundang lagi dan banyak mendapatkan jadwal ceramah di banyak tempat.
  2. Mengajar atau ceramah bukan niat lillahi ta'ala tapi berniat Lil ekonomi atau Lil uang. Sehingga kerap kali memakai tarif dalam ceramahnya. Mulai berhitung, kalau satu kali ceramah dapat 5 jt terus sehari ada 4 tempat, penghasilan sehari 20jt. Sehingga kemudian ia terus mengasah sisi profesionalisme-nya agar selalu laku.
  3. Mengajar mulai tidak bersemangat ketika jama'ah sedikit dan tiba-tiba sangat berapi-api dan power full ketika jama'ah banyak.
  4. Mulai senang dengan pujian dan tidak senang kesalahannya diketahui orang lain.
  5. Terbiasa dengan penghormatan dan penghargaan dari manusia, ketika tidak dihormati dan dihargai akan sangat marah dengan emosi yang berlebihan.
  6. Terbiasa mengikuti hal yang disukai jama'ah dan menyembunyikan hal yang tidak disukai mereka dari dalil Al-Qur'an dan hadits nabi. Alasannya supaya tetap laku di masyarakat.
  7. Menghinakan dirinya dengan mendatangi rumah-rumah mewah para konglomerat dan pejabat dengan harapan mendapatkan kemewahan dunia.
  8. Mulai hubbud Dunya (cinta dunia) dan lupa terhadap tujuan semula adalah menyampaikan risalah Islamiyyah.
  9. Materi keilmuan hanya sebatas pesan yang disampaikan dan tidak perlu diamalkan oleh diri sendiri. Dan juga menggampangkan hukum Allah dan syariat Islam.
  10. Mulai keras kepala dengan nasehat orang di level bawah. Ia merasa sangat alim, sehingga seolah-olah tidak pernah salah.
  11. Mendzolimi murid dan jama'ahnya tatkala mengajar tanpa muthola'ah dan cenderung menyepelekan.
  12. Mulai sadar kamera dan media sosial karena itulah yang akan membawanya sukses dan besar. Sehingga ia hanya bicara banyak ketika ada kepentingan dan seperlunya ketika berhadapan dengan orang yang menurutnya tidak penting.
Dan masih banyak lagi fitnah2 akhir zaman sebagai seorang guru.

FITNAH SEBAGAI MURID
  1. Sangat patuh kepada gurunya ketika apa yang dia amalkan dari ajaran gurunya itu ada hasilnya. Tapi ketika tidak sesuai dengan keinginannya, cenderung ingkar dan meninggalkannya.
  2. Merasa dekat dengan gurunya dalam hubungan muamalah, menjadikannya tidak beradab dalam sikap dan cenderung songong.
  3. Mulai menyalahkan sang guru ketika guru tersebut khilaf, sehingga ia berpikir suudzon dan menggunjing sang guru di depan umum.
  4. Banyak bertanya bahkan mempertanyakan soal apapun kepada guru. Tidak sederhana, cukup "sami'na wa atho'na".
  5. Mulai mendikte guru dan mengarahkan guru sesuai kehendaknya. Hingga akhirnya ia tidak sadar sudah memerintah guru. Itu sudah tidak baik.
  6. Mulai muncul prasangka buruk, guru itu hanyalah manusia biasa. Bisa saja ia salah.
  7. Suka menjelek-jelekan guru orang lain dan melebih-lebihkan guru sendiri dengan niat menyombongkan. Padahal ia sudah mengadu-domba.
Masih banyak fitnah-fitnah lainnya di berbagai tempat dan status sosial. Syetan itu bertugas menggoda manusia apapun posisinya.

SEMUA ADALAH TIPU-DAYA SYETAN

Fitnah-fitnah di atas adalah tipu daya syetan yang sudah lama tertulis di dalam Al-Qur'an: Al- Isrā : 64

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَأَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ وَعِدْهُمْ ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak lalu beri janjilah kepada mereka."

Padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.


Penulis : Admin | MT ATTAQWA HMD JUANGJUMA 


Rabu, 11 Januari 2023

10 NASEHAT MULIA

10 Nasihat Maulana Syeikh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al-Hasani :

  1. Allah yg membuat sakit dan kematian berada dalam genggamannya. Pasrah dengan ketentuan Allah, tawakal kepada Allah dan ridho dengan apa yang Allah tempatkan pada dirimu. Semua ini adalah perkara yg melebihi banyaknya zikir dengan lisan dan beramal dengan anggota badan. 
  2. Perhatikanlah wahai anakku. Semakin kamu dekat dengan Allah. Maka semakin kamu ridho dengan apa yg Allah berikan. Setiap adab akan bertambah. Maka semakin sedikit permintaan. 
  3. Adab ketika seorang hamba mendapatkan sebuah kenikmatan. Dia harus menyambutnya dengan rasa rendah hati dan bersyukur. Karena tidak pantas seorang hamba itu ketika mendapatkan anugrah dari Allah. Dia menerimanya dengan hati yg sombong dan angkuh. Serta menganggap bahwa kenikmatan tersebut di dapat dengan jerih payah dan hasil usahanya sendiri. 
  4. Ketahuilah, bahwa ampunan Allah itu jauh lebih luas dari pada dosa yg kita perbuat. Dan rahmat Allah itu jauh lebih baik untuk di harapkan dari pada bergantung kepada amalan. 
  5. Allah akan memberikan kepadamu apa yg dia inginkan, dalam keadaan yg dia inginkan dan waktu yg dia inginkan. Maka teruslah berprasangka baik kepadanya. 
  6. Selagi kita yakin bahwa tidaklah sesuatu di dunia ini terjadi melainkan atas kehendak Allah. Maka hendaklah kita ridho. Sehingga keridhoan itu akan menjadikan ridho Allah kepada kita. Dan di masukkan kita kepada surga keridhoan di dunia, sebelum masuk ke surganya di akhirat nanti. 
  7. Dunia itu bukan tempat istirahat. Amal ibadah seseorang itu bukan untuk mendapatkan kenyamanan hidup di dunia. Allah tidak menginginkanmu untuk menyembah kenikmatan. Sebab, di sisi Allah itu dunia begitu murah. Tetapi Allah membalasnya dengan kenyamanan hidup di akhirat dengan kenikmatan yang abadi dan tidak akan pernah sirna. 
  8. Kebahagiaan itu adalah ridho dengan apa yg Allah tempatkan di dalamnya. Seraya yakin, bahwa Allah itu maha mengasihi dan menyanyangimu. Dan sesungguhnya, Allah memilihkan untukmu apa yang lebih baik dari apa yang kamu pilih untuk dirimu sendiri. 
  9. Allah memberi ujian, agar derajatmu jadi bertambah tinggi. Bukan untuk membuatmu menjadi kufur. 
  10. Waktu terbaik seorang hamba di hadapan Allah itu ketika kamu merasa benar-benar tidak punya apa-apa. Dan kamu juga merasa benar-benar hina di hadapan Allah.
امن يجيب المضطر اذا دعاه ( النمل : ٦٢ ) 

Artinya : Bukankah dia ( Allah ) yang memperkenankan ( Doa ) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepadanya. 

Firman Allah tentang ahlul badr, ketika benar-benar tertanam kehinaan di hadapan Allah pada diri mereka, yaitu bukan kehinaan di hadapan manusia. Akan tetapi, merasa hina di hadapan Allah itu adalah suatu kemuliaan. Dan meminta kemuliaan kepada manusia itu benar-benar suatu kehinaan. Ketika ahlul badr benar-benar merasa hina di hadapan Allah, merasa lemah, merasa kefakiran dan merasa terasing karena hijrah. Allah berikan mereka kemenangan. 

وَاذْكُرُوا إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
( الأنفال : ٢٦ ) 

Artinya : Dan ingatlah ketika kamu ( Para muhajirin ) masih ( Berjumlah ) sedikit, lagi tertindas di bumi ( Mekah ). Dan kamu takut orang-orang ( Mekah ) akan menculik kamu. Maka dia memberi kamu tempat menetap ( Madinah ) dan di jadikan nya kamu kuat dengan pertolongan nya dan di beri nya kamu rezeki yg baik agar kamu bersyukur. 

Jadi, waktu-waktu sulit itu, akan datang setelahnya segala kemudahan. Sesuai dengan kesusahan yang kamu dapatkan ketika waktu sulit itu. ( Dan katakan ) : Berkecamuklah wahai kesedihan! Karena kamu pasti akan berlalu. Sungguh, malam telah memberitakan akan datang waktu fajar.

Penulis : Muhammad Mukhlis

BIOGRAFI KH NOER ALI


KELAHIRAN

KH. Noer Ali lahir pada 15 juli 1914, di Desa Ujung Malang Bekasi. Beliau merupakan putra dari pasangan Anwar bin Layu, seorang petani dengan Maimunah.

WAFAT

KH. Noer Ali wafat pada usia 78 tahun tepatnya tanggal 3 Mei 1992.

Masyarakat dan para ulama merasa sangat kehilangan sosok ulama dan pejuang yang telah banyak berjasa bagi negara. Maka tahun 2006 Pemerintah memberikan gelar pahlawan Nasional Kepada KH. Noer Ali dan Namanya pun di abadikan menjadi nama jalan KH. Noer Ali di Kalimalang, Bekasi.

PENDIDIKAN

Cita cita yang dimilki oleh KH. Noer Ali sejak masa kanak-kanak adalah “membangan dan menciptakan perkampungan Surga”, sungguh suatu cita-cita yang sangat mulia yang terucap dari KH. Noer Ali kecil, beliau belajar dari mengaji alquran pada ayahnya dan kakaknya, usia lima tahun sudah mampu menghafal surat-surat pendek al-Qur’an.

Menginjak usia 7 tahun KH. Noer Ali mengaji kepada Guru Maksum Bekasi dan Guru Mughni, banyak sekali ilmu yang didapat dari kedua gurunya tersebut yang mendasari jiwanya dengan ruh-ruh keislaman, beranjak remaja KH. Noer Ali belajar kepada ulama besar di Betawi bernama Guru Marzuki disamping mempelajari ilmu-ilmu agama Guru Marzuki juga mengajari ilmu-ilmu beladiri.

Hingga Beliau terkenal sakti dan tidak mempan ditembus peluru, bahkan penjajah Belandapun kesulitan menangkap KH. Noer Ali, sering menghilang dan tidak dapat dilihat oleh mata awam hingga masyarakatpun memberi gelar KH. Noer Ali sebagai “belut Putih” yang sangan licin.

Dengan semangat belajar yang tinggi KH. Noer Ali dengan berat hati mengutarakan keinginannanya kepada ayahnya bahwa dirinya akan menuntut Ilmu di Mekkah, KH. Noer Ali menyadari betul siapa ayahnya yang hanya seorang Petani dan tidak mungkin memilki banyak uang untuk belajar Di Mekkah.

Karena didorong rasa semangat belajar anaknya yang tinggi, ayahnya pun tak ingin mematahkan semangatnya, maka Ayahnya berusaha keras untuk mendapatkan uang agar anaknya dapat belajar di Mekkah walaupun harus meminjam dan dibayar dengan di cicil selama bertahun-tahun. Dengan harapan kelak anaknya dapat menjadi orang yang berguna di masyarakat.

Tahun 1934 KH. Noer Ali akhirnya melanjutkan belajar Di Mekkah di madrash Darul u’lum, guru-guru beliau antara lain Syekh Ali al Maliki, Syekh Umar Turki, Syekh Umar Hamdan, Syekh Ahmad Fathani dan lain-lain.

MENDIRIKAN PESANTREN

Setelah enam tahun belajar di Mekkah, KH. Noer Ali kembali ke Indonesia dan mendirikan Pondok pesantren Attaqwa di ujung harapan Bekasi, disamping mengajar di pesantren KH. Noer Ali juga mengajak umat untuk angkat senjata melawan Penjajah Belanda, walaupun dengan senjata yang sangat sederhana namun banyak dari rakyat yang begabung dengan KH. Noer Ali untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.

PEJUANG MELAWAN PENJAJAH

Ketika di Mekkah beliau bertemu dengan pelajar asal indonesia seperti KH. Masturo, KH. Sybro Malisi, KH. Hasbulloh dan masih banyak lagi.

Hingga beliau memperakarsai membentuk himpunan Pelajar Betawi dan Himpunan Pelajar Indonesia karena jiwa Nasionalisme dan prihatin melihat Bangsa Indonesia masih di jajah oleh Belanda.

Bersama dengan rekan-rekannya KH. Noer Ali aktif melakukan pertemuan-pertemuan untuk mencari solusi dan dukungan bagaimana mengusir penjajah Belanda dari Bumi Indonesia.

Beliau memimpin laskar Rakyat Bekasi melawan Belanda, pernah bergabung dan menjadi Komandan Batalyon III Barisan Hizbulloh. KH. Noer Ali namanya sangat dikenal oleh rakyat dan ditakuti Belanda karena keberanian dan jiwa patriotnya.

Singa Bekasi julukan tersebut memang layak di berikan kepada KH. Noer Ali, seorang Ulama besar yang terlahir dari keluarga Petani. Semangat Nasionalisme yang membara dalam dadanya mampu mengobarkan semangat Perjuangan kepada masyarakat untuk melawan penjajah Belanda yang sejak lama menjajah tanah air.

KAROMAH

KH. Noer Ali adalah sosok kiai yang sudah sangat terkenal dengan kesaktiaannya. Suatu Ketika beliau ditangkap Belanda hanya pasrah saja dan tidak melakukan perlawanan, KH. Noer Ali digiring masuk ke dalam truk tentara Belanda.

Ditengah jalan KH. noer Ali memohon kepada Allah minta perlindungan, Bukan main kagetnya tentara Belanda yang mengawal KH. Noer Ali di dalam truk, KH. Noer Ali menghilang begitu saja dalam pandangan mata tentara Belanda. Membuat nyali tentara Belanda semakin ciut “Pimpinannnya saja sakti gimana dengan tentara KH. Noer Alinya ?” kata tentara Belanda.

Jatuhlah mental-mental tentara Belanda dalam menghadapi Laskar-laskar yang dipimpin KH. Noer Ali.
Dan suatu ketika KH. Noer Ali dan para laskarnya bergerilya ke dalam hutan, para laskar terlihat sangat kelaparan karena berperang gerilya dengan pasukan Belanda. Saat itu KH. Noer Ali sholat selesai sholat minta kepada Allah agar di berikan para laskar tersebut makanan. Maka dengan mengulum dan merlemparkan secarik kertas ke tanah tiba-tiba terbentang di hadapannya nasi dan lauk pauknya, Subhanallah.

Dan ketika masa perjuangan dengan Penjajah berakhir KH. Noer Ali kembali berjuang di bidang Dakwah dan pendidikan di Pondok Pesantren At Taqwa yang ia bangun di Bekasi. walaupun beliau Seorang Ulama besar beliau masih saja haus akan ilmu, dan beliau mengaji kepada Habib Ali Al Habsyi Kwitang Jakarta untuk bertabaruk.

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 01 April 2021, dan terakhir diedit tanggal 26 Agustus 2022.

 Admin | MT ATTAQWA HMD JUANGJUMA