Selasa, 10 Januari 2023

SABAR DAN IKHLAS

Sabar dan ikhlas adalah kata yang ringan dan mudah diucapkan. Namun sebagian besar orang enggan mengetahuinya lebih jauh, terlebih lagi mengamalkannya. Kenapa? Saya sendiri tidak tahu jawabannya. Kok bisa?

Mungkin cerita berikut bisa menjawabnya : Suatu saat ada orang yang mendapatkan musibah. Ia curhat kepada temannya. Dengan entengnya sang kawan bilang : "sabar saja". Orang yang dapat musibah itu berucap : "kamu enak tinggal bilang sabar. Aku kan yang ngerasain" ujarnya kesal.

Berdasarkan cerita di atas siapa yang salah? Salahkah sang teman yang menasehatinya dengan sabar? Kenapa orang yang kena musibah itu sepertinya tidak mau tahu tentang sabar?

Kerap kali kita temui dari berbagai masalah yang diadukan, mestilah jawabannya "sabar". Benarkah Sabar itu obat untuk masalah kita?Mari kita cari tahu tentang itu.

Sabar itu apa?

Banyak para pakar ilmu mendefiniskan Sabar. Mungkin kalau dibahas di sini terlalu panjang dan kita sudah tidak tertarik lagi untuk membaca tulisan ini.

Definisi sederhana, Sabar adalah Intens, kokoh dan kuat menikmati atau bertahan dalam durasi lama karena ada harapan yang akan diperoleh. Ruang lingkup sabar hanya kepada Ketho'atan dan Ibadah. Bukan kepada dosa dan maksiat.

Ketika seseorang sedang beramal, ia wajib bersabar melewatinya. Tentu nilai sabar tersebut akan menjadi optimal ketika ada Ikhlas di dalamnya. Jadi sabar dan ikhlas adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Apa itu Ikhlas?

Ikhlas adalah meng-Esa-Kan Alloh sebagai Dzat yang maha Benar di dalam Ketho'atan ibadah dengan niat yang benar hanya mengharapkan ridho Alloh semata. Kalau agak kepanjangan soal ikhlas, bisa disederhanakan, Ikhlas adalah Lillahi Ta'ala. Semuanya karena Alloh Ta'ala.

Kisah Sabar dari Al-Qur'an

Suatu ketika, Nabi Musa A.S. hendak berguru kepada Nabi Khidir A.S. Kata Nabi Khidir, kamu (Musa) tidak akan bisa sabar mengikutiku. Nabi Musa menjawab :"Saya pastikan, saya bisa sabar". Ujarnya tegas. Nabi Khidirpun kemudian berkata :

وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا

"Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" (al-Kahfi : 68)

Singkat cerita Nabi Musa akhirnya diijinkan oleh Nabi Khidir untuk belajar kepadanya. Dan Akhirnya Nabi Musa tetap tidak sabar. Itulah kisah yang ditulis Alloh SWT di dalam Al-Qur'an. Batal menjadi murid bisa terjadi karena tidak sabar. Termasuk banyak bertanya dan mempertanyakan adalah bentuk ketidaksabaran.

Mengkaji ayat di atas, bahwa manusia tidak akan sabar ketika tidak tahu ilmunya. Dengan kata lain, bagi orang yang tahu ilmunya atau diberikan Taufiq oleh Alloh untuk mengetahuinya, maka insyaAlloh ia mampu bersabar menghadapinya. Sabar dan ikhlas adalah sesuatu yang mudah difahami, tapi butuh waktu untuk bisa mengamalkannya.

Apakah ilmunya untuk bisa sabar?

Kalau sudah sampai pada tahap ini, saya yakin anda adalah orang yang berhak untuk sabar.

Penulis : Admin | MT ATTAQWA HMD JUANGJUMA 


Previous Post
Next Post

AbbyBaca adalah Blog yang membahas seputar masalah Agama, Kehidupan, Bisnis, Minat dan peluang. Semoga bermanfaat untuk anda. Terima kasih sudah membaca.

0 comments: