Ilmu yang berkah adalah ilmu yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan Istiqomah dalam menjalankannya. Juga ilmu itu diperoleh dengan cara yang benar dari guru yang tersambung sanadnya kepada Rosulullah SAW. Sehingga banyak orang yang mengambil manfaat darinya.
Buah dari ilmu adalah keberkahan. Namanya buah tentu ada yang manis, sedang, asem dan pahit. Itu jelas membuktikan bahwa berkah ilmu itu sendiri ada level-levelnya. Semakin tinggi level keberkahan ilmu, maka akan semakin manis dan membawa banyak manfaat untuk banyak orang.
Macam-macam buahnya ilmu, diantaranya :
1. Buah yang manis, itulah kelompok ulama;
2. Buah yang cukup terasa sedang saja, tengah-tengah antara manis dan asem, itulah kelompok para ustadz;
3. Buah yang terasa asem, itulah kelompok santri;
4. Sementara buah yang terasa pahit, itulah kelompok ulama yang buruk atau ustadz yang buruk.
Kalau ilmu yang tidak berkah tak ubahnya seperti pohon yang tidak berbuah. Berbuahnya pohon adalah bukti sebuah keberkahan ilmu.
Mari kita introspeksi diri, sekiranya apa rasa buah yang kita hasilkan?
Kalau rasanya asem ya wajar saja masih tahap belajar (kelompok santri). Atau jangan-jangan buah yang kita hasilkan terasa pahit. Kalau memang benar buah kita terasa pahit, maka perlu diolah supaya bisa dinikmati. Artinya, bisa saja kita berilmu dan mengamalkannya, namun banyak dosa yang kita perbuat. Mengolah buah menjadi rasa yang lebih baik adalah kembali memperbaiki Ibadah dan amal kita. Bertaubat kepada Allah atas segala dosa-dosa yang kita kerjakan. Mudah-mudahan seiring berjalan waktu, buah yang kita hasilkan akan terasa manis.
Menjadikan kita selamat dan berkah dalam hidup tentu sebuah target yang layak diperjuangkan. Karena hal itu menjanjikan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Selamat artinya tidak ada masalah dalam hidup kita. Sehingga dibuat mudah dan tidak diperhinakan dalam urusan dunia. Berkah artinya bertambah. Hidup kita berkah berarti terus bertambah dan meningkat. Bukan jalan ditempat atau semakin menurun. 2 hal inilah yang terus-menerus kita usahakan. Meski banyak alang-rintang, meski dipenuhi onak dan duri, meski tertatih-tatih kita melangkah, teruslah berjalan dan teruslah mencapainya.
Upaya menjadikan kita selamat dan berkah :
1. Jangan mengundang murka Allah tapi upayakanlah beramal demi mendapatkan ridho Allah SWT.
Murka Allah membuat kita tidak selamat dan berkah. Sementara ridho-Nya menjadikan kita selamat dan berkah dalam hidup.
Hidup di akhir zaman tentu bukan hal mudah dalam memilah dan memilih sesuatu. Padahal perkara yang halal jelas, perkara yang haram juga jelas. Tapi sepertinya, hidup saat ini banyak perkara haram berselimut halal. Sehingga tidak sadar banyak hal baik yang kita kerjakan, tapi malah menjauhkan kita dari ridho-Nya Allah. Ingatlah yang kita kejar itu Ridho Allah bukan murkanya Allah.
Macam-macam buahnya ilmu, diantaranya :
1. Buah yang manis, itulah kelompok ulama;
2. Buah yang cukup terasa sedang saja, tengah-tengah antara manis dan asem, itulah kelompok para ustadz;
3. Buah yang terasa asem, itulah kelompok santri;
4. Sementara buah yang terasa pahit, itulah kelompok ulama yang buruk atau ustadz yang buruk.
Kalau ilmu yang tidak berkah tak ubahnya seperti pohon yang tidak berbuah. Berbuahnya pohon adalah bukti sebuah keberkahan ilmu.
Mari kita introspeksi diri, sekiranya apa rasa buah yang kita hasilkan?
Kalau rasanya asem ya wajar saja masih tahap belajar (kelompok santri). Atau jangan-jangan buah yang kita hasilkan terasa pahit. Kalau memang benar buah kita terasa pahit, maka perlu diolah supaya bisa dinikmati. Artinya, bisa saja kita berilmu dan mengamalkannya, namun banyak dosa yang kita perbuat. Mengolah buah menjadi rasa yang lebih baik adalah kembali memperbaiki Ibadah dan amal kita. Bertaubat kepada Allah atas segala dosa-dosa yang kita kerjakan. Mudah-mudahan seiring berjalan waktu, buah yang kita hasilkan akan terasa manis.
Menjadikan kita selamat dan berkah dalam hidup tentu sebuah target yang layak diperjuangkan. Karena hal itu menjanjikan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Selamat artinya tidak ada masalah dalam hidup kita. Sehingga dibuat mudah dan tidak diperhinakan dalam urusan dunia. Berkah artinya bertambah. Hidup kita berkah berarti terus bertambah dan meningkat. Bukan jalan ditempat atau semakin menurun. 2 hal inilah yang terus-menerus kita usahakan. Meski banyak alang-rintang, meski dipenuhi onak dan duri, meski tertatih-tatih kita melangkah, teruslah berjalan dan teruslah mencapainya.
Upaya menjadikan kita selamat dan berkah :
1. Jangan mengundang murka Allah tapi upayakanlah beramal demi mendapatkan ridho Allah SWT.
Murka Allah membuat kita tidak selamat dan berkah. Sementara ridho-Nya menjadikan kita selamat dan berkah dalam hidup.
Hidup di akhir zaman tentu bukan hal mudah dalam memilah dan memilih sesuatu. Padahal perkara yang halal jelas, perkara yang haram juga jelas. Tapi sepertinya, hidup saat ini banyak perkara haram berselimut halal. Sehingga tidak sadar banyak hal baik yang kita kerjakan, tapi malah menjauhkan kita dari ridho-Nya Allah. Ingatlah yang kita kejar itu Ridho Allah bukan murkanya Allah.
0 comments: